Minggu, 19 Maret 2017

TUGAS KELOMPOK
BLOG ATAU WORDPRESS
Diajukan untuk memperoleh nilai Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas



Dosen Pengampu : Paramitha Magdalena Sukarno Putri, SKM.,M.Kes


Disusun oleh :
1.      Wisnu                                    2014121034
2.      Dewi Yuli Astuti                   2014121010
3.      Romy Aris Hidayat              2014121028


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
2017


A.    PENGERTIAN SEHAT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan seluruh badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit. Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO), sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat. Dari ketiga definisi sehat diatas dapat disimpulkan bahwa sehat adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari suatu penyakit sehingga seseorang dapat melakukan aktivitas secara optimal.

B.     INDIKATOR KESEHATAN
1.      Definisi
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan, dan pencegahan, gangguan kesehatan, yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan termasuk kehamilan, dan persalinan.





2.      Tujuan
Adapun tujuan dan ruang lingkup secara umum yaitu :
1.      Melakukan koreksi atau perbaikkan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2.      Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan hidup manusia.
3.      Melakukan kerja sama dan penerapan program terpadu diantara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus yaitu :
1.      Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi syarat persyaratan kesehatan.
2.      Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
3.      Pencemaran pembakaran akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun, yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4.      Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5.      Kontrol terhadap arthophoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6.      Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarata kesehatan.
7.      Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8.      Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi program kesehatan lingkungan.
3.      Teori
a.       Undang-undang No 23 Tahun 1992
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan ekonomis.
b.      Mejelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama pada tahun 1983
Menyebutkan bahwa kesehatan merupakan ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang dimiliki oleh manusia sebagai karunia dari allah yang wajib disyukuri dengan cara mengamalkan segala ajarannya.
c.       Perkins
Menyatakan bahwa kesehatan merupakan suatu keadaan yang seimbang dan dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh juga berbagai factor yang mempengaruhi.
d.      Paune
Mengemukakan kesehatan sebagai fungsi yang efektif dari sumber – sumber perawatan diri yang menjamin sebuah tindakan untuk perawatan diri. Kesehatan merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukannya untuk mendapatkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.
e.       Neuman
Menyatakan bahwa kesehatan adalah suatu keseimbangan biopsiko, sosio, cultural, spiritual, pada tiga garis pertahanan yang fleksibel, normal, dan resisten.  
C.     PERILAKU SEHAT
1.      Definisi prilaku
Perilaku berasal dari kata peri dan laku yang berarti perbuatan dan perlakuan dalam suatu kehidupan manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain. Berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
2.      Definisi perilaku sehat
Perilaku sehat adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat sakit, penyakit, dan factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, misalnya lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. (Notoatmodjo, 2005).
3.      Jenis dan macam-macam perilaku menurut teori
Ada dua jenis perilaku yaitu :
a.       Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
b.      Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah  jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dapat dilihat oleh orang lain.
D.    PENGERTIAN KOMUNITAS, PENGERTIAN KEPERAWATAN, PENGERTIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1.      Pengertian komunitas
Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.
( Soenarno, 2002)
Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values ( Kertajaya Hermawan 2008 ) .Loren O. Osbarn dan Martin H. Neumeyer (1984 : 59) menyatakan bahwa komunitas adalah “a group of a people having in a contiguous geographic area, having common centers interests and activities, and functioning together in the chief concern of life”. Komunitas yaitu yang menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (geografis) dengan batas-batas tertentu dan faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara anggotanya, dibanding dengan penduduk di luar batas wilayahnya.
Soekanto (1990)




2.      Pengertian keperawatan
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk biopsikososial, spiritual, komprehensif, yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit, yang mencakup keseluruhan proses kehidupan manusia.
(Lokarya keperawatan nasional, 1983)

3.      Pengertian keperawatan komunitas
Keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar ditujukan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.  Ruth B.Freeman (1981), keperawtan komunitas adalah kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masayarakat yang ditujukan pada pengembanagn serta peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus, atau masyarakat Pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Menurut (WHO, 1959)


E.     SASARAN DAN TUJUAN KESEHATAN KOMUNITAS
1.      SASARAN
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
a.       Individu
Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

b.      Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya.

c.       Kelompok
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
a.    Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1)                  Ibu hamil
2)                  Bayi baru lahir
3)                  Balita
4)                  Anak usia sekolah
5)                  Usia lanjut
b.      Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1)      Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
2)      Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c.       Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1)      Wanita tuna susila
2)      Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3)      Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d.      Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1)        Panti wredha
2)        Panti asuhan
3)        Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4)        Penitipan balita

d.      Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
1.      Perilaku
Perilaku adalah kegiatan manusia atau makhluk hidup lain yang dapat dilihat secara langsung pada waktu tertentu di satu tempat tertentu .Menurut skinner seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) perilaku adalah respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rasangan dari luar Perilaku sehat perilaku sehat adalah perilaku yang didasarkan pada prinsip-prinsip kesehatan (Ircham, 2005). Perilaku sehat merupakan perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.
(Notoatmodjo, 2003).

Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, dan penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi.
Menurut, (Sunaryo 2004)
2.    Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
Tujuan Khusus :
a.     Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
b. Meningkatkannya kemampuan individu, keluarga, dan masyarakat untuk      melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.
c.  Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
d.   Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan di rumah, panti dan di masyarakat.
e.  Tertanganinya kasus-kasus yang memelukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di rumah
f.  Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di puskesmas.
g.   Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat optimal.

F.      TAHAPAN PENCEGAHAN ( Definisi Dan Jenis )
1.      Definisi
Pengetahuan tentang besarnya kemungkinan pencegahan penyakit akan sangat bermanfaat dalam menentukan pilihan prioritas penyakit yang akan diberantas. Penyakit yang sepenuhnya dicegah misalkan polio, mendapat prioritas utama untuk  diberantas. Walaupun semua penyakit adalah masalah kesehatan yang penting, pilihan memang selalu harus dilakukan. Penyakit yang lebih mudah dicegah, mudah menular, dan mengenai banyak populasi tantu itu yang akan didahulukan.
2.      Jenis
a.       Pencegahan primer
Pencegahan primer merupakan segala kejadian yang dapat menghentikan kejadian suatu penyakit atau gangguan kesehatan sebelum hal itu terjadi. Pencegahan ini meliputi 3 aspek, yaitu :
1.      Promosi kesehatan
2.      Pendidikan kesehatan
3.      Perlindungan kesehatan
Pencegahan primer dilakukan dengan dua cara :
1.      Menjauhkan agen untuk dapat kontak atau memampar penjamu
2.      Menurunkan kepekaaan pejamu (host suscepbility)


b.      Pencegahan sakunder
Pencegahan ini lebih tujukan untuk mengobati para penderita dan mengurangi akibat-akibat yang lebih serius dari penyakit melalui diagnosis dini dan pemberian pengobatan.
Bentuk utama pencegahan kedua ini, (sakunder) adalah penyaringan atau screening. Dengan skrining diharapkan dapat dideteksi indikator fisiologi awal (early psuyhological indicator) yang ada sebelumnya menunjukan keluahannya. Contoh skrining adalah papsmear untuk kanker serviks, tes pendengaran untuk kerusakan ketulin, skin test untuk tuberculin, VDRR untuk sifilis dan vhenylalanine test untuk thenylketonuria (PKU) retardasi mental.
c.       Pencegahan tersier
Pencegahan tersier merupakan pembatasan terhadap segala ketidakmampuan dengan menyediakan rehabilitasi saat penyakit, cidera, atau ketidakmampuan untuk menghindari penggunaan yang tidak bermanfaat dari pelayanan kesehatan agar tidak terjadi ketergantungan kepada praktisi kesehatan dan institusi pelayanan kesehatan. Contoh misalnya rehabilitasi luka-luka, terapi latihan untuk mempertahankan kondisi otot, pergerakan, dan mencegah kontraktor bagi penderita paralise akibat stroke.






DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Internasional, NANDA, Herman, T, Heather. (2012). Diagnosis Keperawatan dan klasifikasi. (2012-2014). Jakarta : EGC.
Jhonson, R & Leni, R. (2010). Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Nuha Medika.
Latif, A. (2010). Obat Tradisional. Jakarta, : EGC.
Mubarak, W, I, (2005). Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jogjakarta : Sagung Seto.
Notoatmodjo, Keperawatan Komunitas 5. Jogjakarta : EGC.
Mubarak, W, I, Santoso, B, A, Rosikin, K, & Patonah, S. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik Dan Keluarga. Jogjakarta : Sagung Seto.
Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Nuha Medika.
Pudiastuti, D, W. (2013). Penyakit-Penyakit Mematikan, Jogjakarta : Nuha Medika.
Putra, E, R, P. (2013). Visi Misi Indonesia Sehat 2015.
Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Graha Ilmu
Sulistyo, A. (2012). Konsep & Keperawatan Keluarga Konsep Teori Dan Praktik Keperawatan. Jogjakarta : Graha Ilmu.
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC.
Sylvia A, Price & Lorrige M, Wilson. (2005). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 6. Volume 1. Jakarta : EGC