TUGAS KELOMPOK
BLOG
ATAU WORDPRESS
Diajukan
untuk memperoleh nilai Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas
Dosen
Pengampu : Paramitha Magdalena Sukarno Putri, SKM.,M.Kes
Disusun
oleh :
1. Wisnu
2014121034
2. Dewi
Yuli Astuti 2014121010
3. Romy
Aris Hidayat 2014121028
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
SAHID SURAKARTA
2017
A. PENGERTIAN
SEHAT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan
seluruh badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit. Menurut UU Kesehatan No
23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut Badan Kesehatan Dunia/ World
Health Organization (WHO), sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik,
mental, dan sosial bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat. Dari
ketiga definisi sehat diatas dapat disimpulkan bahwa sehat adalah suatu keadaan
fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari suatu penyakit sehingga seseorang
dapat melakukan aktivitas secara optimal.
B. INDIKATOR
KESEHATAN
1. Definisi
Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan
adalah upaya penanggulangan, dan pencegahan, gangguan kesehatan, yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan termasuk kehamilan, dan
persalinan.
2. Tujuan
Adapun tujuan
dan ruang lingkup secara umum yaitu :
1. Melakukan
koreksi atau perbaikkan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan
usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan hidup manusia.
3. Melakukan
kerja sama dan penerapan program terpadu diantara masyarakat dan institusi
pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah
penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup
secara khusus yaitu :
1. Menyediakan
air bersih yang cukup dan memenuhi syarat persyaratan kesehatan.
2. Makanan
dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh
masyarakat.
3. Pencemaran
pembakaran akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas
beracun, yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi
penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah
cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri,
rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol
terhadap arthophoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan
rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan
dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarata kesehatan.
7. Kebisingan,
radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei
sanitasi untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi program kesehatan
lingkungan.
3. Teori
a. Undang-undang
No 23 Tahun 1992
Kesehatan
merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial, yang memungkinkan
setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan ekonomis.
b. Mejelis
Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama pada tahun 1983
Menyebutkan
bahwa kesehatan merupakan ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang dimiliki
oleh manusia sebagai karunia dari allah yang wajib disyukuri dengan cara
mengamalkan segala ajarannya.
c. Perkins
Menyatakan bahwa
kesehatan merupakan suatu keadaan yang seimbang dan dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh juga berbagai factor yang mempengaruhi.
d. Paune
Mengemukakan
kesehatan sebagai fungsi yang efektif dari sumber – sumber perawatan diri yang
menjamin sebuah tindakan untuk perawatan diri. Kesehatan merupakan perilaku
yang sesuai dengan tujuan diperlukannya untuk mendapatkan, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.
e. Neuman
Menyatakan bahwa
kesehatan adalah suatu keseimbangan biopsiko, sosio, cultural, spiritual, pada
tiga garis pertahanan yang fleksibel, normal, dan resisten.
C. PERILAKU
SEHAT
1. Definisi
prilaku
Perilaku
berasal dari kata peri dan laku yang berarti perbuatan dan perlakuan dalam
suatu kehidupan manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas
antara lain. Berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
membaca, dan sebagainya.
2. Definisi
perilaku sehat
Perilaku
sehat adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
dengan sehat sakit, penyakit, dan factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan,
misalnya lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. (Notoatmodjo,
2005).
3. Jenis
dan macam-macam perilaku menurut teori
Ada dua jenis
perilaku yaitu :
a. Perilaku
tertutup (convert behavior)
Perilaku
tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung
atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati
secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku
terbuka (overt behavior)
Respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap
stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dapat
dilihat oleh orang lain.
D. PENGERTIAN
KOMUNITAS, PENGERTIAN KEPERAWATAN, PENGERTIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Pengertian
komunitas
Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang
berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang
berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". Definisi
Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan
berbagai dimensi kebutuhan fungsional.
( Soenarno,
2002)
Komunitas
adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang
seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat
antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau
values ( Kertajaya Hermawan 2008 ) .Loren O. Osbarn dan Martin H. Neumeyer
(1984 : 59) menyatakan bahwa komunitas adalah “a group of a people having in
a contiguous geographic area, having common centers interests and activities,
and functioning together in the chief concern of life”. Komunitas yaitu
yang menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah
(geografis) dengan batas-batas tertentu dan faktor utama yang menjadi dasar
adalah interaksi yang lebih besar di antara anggotanya, dibanding dengan
penduduk di luar batas wilayahnya.
Soekanto (1990)
2. Pengertian
keperawatan
Keperawatan
merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan, yang
berbentuk biopsikososial, spiritual, komprehensif, yang ditujukan bagi
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit, yang
mencakup keseluruhan proses kehidupan manusia.
(Lokarya
keperawatan nasional, 1983)
3. Pengertian
keperawatan komunitas
Keperawatan komunitas adalah bidang
perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang
lebih besar ditujukan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana
hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Ruth B.Freeman (1981), keperawtan komunitas
adalah kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masayarakat
yang ditujukan pada pengembanagn serta peningkatan kemampuan kesehatan, baik
diri sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,
kelompok khusus, atau masyarakat Pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Menurut
(WHO, 1959)
E. SASARAN
DAN TUJUAN KESEHATAN KOMUNITAS
1.
SASARAN
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit
yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
a. Individu
Individu adalah
bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal
dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara
fisik, mental maupun sosial.
b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang
berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan
ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan
berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya.
c. Kelompok
Kelompok hkusus adalah kumpulan
individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan
yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk
diantaranya adalah:
a.
Kelompok khusus dengan
kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1)
Ibu hamil
2)
Bayi baru lahir
3)
Balita
4)
Anak usia sekolah
5)
Usia lanjut
b.
Kelompok dengan kesehatan
khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan,
diantaranya adalah:
1) Penderita
penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
2)
Penderita
dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung
koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang
penyakit, diantaranya:
1) Wanita
tuna susila
2) Kelompok
penyalahgunaan obat dan narkoba
3)
Kelompok-kelompok
pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan
rehabilitasi, diantaranya adalah:
1)
Panti wredha
2)
Panti asuhan
3)
Pusat-pusat
rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4)
Penitipan balita
d. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok
manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur
diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul
banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian,
politik maupun kesehatan khususnya.
1. Perilaku
Perilaku adalah
kegiatan manusia atau makhluk hidup lain yang dapat dilihat secara langsung
pada waktu tertentu di satu tempat tertentu .Menurut
skinner seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) perilaku adalah respon
atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rasangan dari luar Perilaku
sehat perilaku sehat adalah
perilaku yang didasarkan pada prinsip-prinsip kesehatan (Ircham, 2005).
Perilaku sehat merupakan perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau
kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku
kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan.
(Notoatmodjo, 2003).
Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan
individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan
penyakit, perawatan kebersihan diri, dan penjagaan kebugaran melalui olahraga
dan makanan bergizi.
Menurut, (Sunaryo 2004)
2. Tujuan
umum dan tujuan khusus
Tujuan
Umum :
Meningkatkan
derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh dalam memelihara
kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
Tujuan
Khusus :
a.
Dipahaminya pengertian sehat dan
sakit oleh masyarakat
b.
Meningkatkannya kemampuan individu, keluarga, dan masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam
rangka mengatasi masalah keperawatan.
c.
Tertanganinya kelompok keluarga rawan
yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
d.
Tertanganinya kelompok masyarakat
khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan di rumah, panti dan di
masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memelukan
penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di rumah
f.
Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang
termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan
keperawatan di rumah dan di puskesmas.
g.
Teratasi dan terkendalinya keadaan
lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat optimal.
F. TAHAPAN
PENCEGAHAN ( Definisi Dan Jenis )
1. Definisi
Pengetahuan
tentang besarnya kemungkinan pencegahan penyakit akan sangat bermanfaat dalam
menentukan pilihan prioritas penyakit yang akan diberantas. Penyakit yang
sepenuhnya dicegah misalkan polio, mendapat prioritas utama untuk diberantas. Walaupun semua penyakit adalah
masalah kesehatan yang penting, pilihan memang selalu harus dilakukan. Penyakit
yang lebih mudah dicegah, mudah menular, dan mengenai banyak populasi tantu itu
yang akan didahulukan.
2. Jenis
a. Pencegahan
primer
Pencegahan
primer merupakan segala kejadian yang dapat menghentikan kejadian suatu
penyakit atau gangguan kesehatan sebelum hal itu terjadi. Pencegahan ini
meliputi 3 aspek, yaitu :
1. Promosi
kesehatan
2. Pendidikan
kesehatan
3. Perlindungan
kesehatan
Pencegahan primer dilakukan dengan dua cara :
1.
Menjauhkan agen untuk
dapat kontak atau memampar penjamu
2.
Menurunkan kepekaaan
pejamu (host suscepbility)
b. Pencegahan
sakunder
Pencegahan
ini lebih tujukan untuk mengobati para penderita dan mengurangi akibat-akibat
yang lebih serius dari penyakit melalui diagnosis dini dan pemberian
pengobatan.
Bentuk
utama pencegahan kedua ini, (sakunder) adalah penyaringan atau screening.
Dengan skrining diharapkan dapat dideteksi indikator fisiologi awal (early
psuyhological indicator) yang ada sebelumnya menunjukan keluahannya. Contoh
skrining adalah papsmear untuk kanker serviks, tes pendengaran untuk kerusakan
ketulin, skin test untuk tuberculin, VDRR untuk sifilis dan vhenylalanine test
untuk thenylketonuria (PKU) retardasi mental.
c. Pencegahan
tersier
Pencegahan tersier
merupakan pembatasan terhadap segala ketidakmampuan dengan menyediakan
rehabilitasi saat penyakit, cidera, atau ketidakmampuan untuk menghindari
penggunaan yang tidak bermanfaat dari pelayanan kesehatan agar tidak terjadi
ketergantungan kepada praktisi kesehatan dan institusi pelayanan kesehatan.
Contoh misalnya rehabilitasi luka-luka, terapi latihan untuk mempertahankan
kondisi otot, pergerakan, dan mencegah kontraktor bagi penderita paralise
akibat stroke.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali,
Z. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Internasional,
NANDA, Herman, T, Heather. (2012). Diagnosis Keperawatan dan klasifikasi.
(2012-2014). Jakarta : EGC.
Jhonson,
R & Leni, R. (2010). Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Nuha Medika.
Latif,
A. (2010). Obat Tradisional. Jakarta, : EGC.
Mubarak,
W, I, (2005). Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jogjakarta : Sagung Seto.
Notoatmodjo,
Keperawatan Komunitas 5. Jogjakarta : EGC.
Mubarak,
W, I, Santoso, B, A, Rosikin, K, & Patonah, S. (2006). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Komunitas 2 Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik Dan Keluarga. Jogjakarta : Sagung Seto.
Padila.
(2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Nuha Medika.
Pudiastuti,
D, W. (2013). Penyakit-Penyakit Mematikan, Jogjakarta : Nuha Medika.
Putra,
E, R, P. (2013). Visi Misi Indonesia Sehat 2015.
Setiadi.
(2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Graha Ilmu
Sulistyo,
A. (2012). Konsep & Keperawatan Keluarga Konsep Teori Dan Praktik
Keperawatan. Jogjakarta : Graha Ilmu.
Suprajitno.
(2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC.
Sylvia
A, Price & Lorrige M, Wilson. (2005). Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit. Edisi 6. Volume 1. Jakarta : EGC